Sebelumnya PT Mercedes-benz Indonesia memang telah menjual model-model Mercedes-Benz estate, baik E-Class Estate ataupun C-Class Estate. Namun semuanya hanya berdasarkan pesanan personal dari para pecinta kendaraan keluarga ini. Dan pabrikan mobil premium asal Jerman ini memang memiliki begitu banyak varian model estate dengan beragam pilihan mesin bensin atau diesel, berpenggerak 2-roda belakang atau all-wheel drive, hingga varian tertinggi AMG-nya sekalipun.
Kehadiran resmi E-Class Estate di Indonesia dalam dua model varian; E 250 Estate Avantgarde seperti yang Anda lihat di halaman ini dan E 400 Estate AMG menjadi pembuka jalan bagi pasar mobil premium model estate ataupun station wagon di Indonesia. Untuk saat ini, BMW belum menghadirkan varian Touring dari model Seri-3 ataupun Seri-5 di tanah air, sementara Audi hanya menawarkan varian tertinggi Audi RS4 Avant saja. Dengan kata lain, dua model estate Mercedes di sini berlari tanpa rival untuk pasar otomotif Indonesia dengan harga jual terdaftar resmi.
Hebatnya lagi, dengan kehadiran model estate ini, PT MBI boleh berbangga hati bahwa model E-Class tipe facelift W212 dan S212 menjadi model mobil premium terlengkap di Indonesia. Model sedan eksekutif 4-pintu, coupe 2-pintu, convertible 2-pintu, serta estate sebagai model teranyar, dikombinasikan dengan beragam pilihan mesin turbo 4-silinder berbahan bakar bensin, turbodiesel 4-silinder, 3,0 liter V6 turbo bensin, hingga mesin “tergila” racikan Affalterbach 5,5 liter biturbo AMG V8 hadir semua untuk memuaskan hasrat pecinta mobil berlogo bintang-tiga ini.
Tempatkan secara sejajar model E-Class sedan dan estate, dan dari sisi depan siapapun tak akan menyangka keduanya adalah spesies yang berbeda. Sama-sama menghadirkan aura elegan dengan tampilan facelift terkininya sejak tahun 2013, sebelum digantikan model yang benar-benar baru di tahun 2016 mendatang. Namun lihat ke sisi samping dan belakangnya, barulah keduanya tampil dengan kekhasannya masing-masing.
Model Estate hanya 36mm lebih panjang dibandingkan model Saloon, namun tambahan ruang di bagian ekornya benar-benar menegaskan dimensi panjangnya yang hampir mencapai 5 meter. Mobil ini juga 33mm lebih tinggi daripada model E 250 Avantgarde Saloon. Utamanya dikarenakan bentuk atapnya yang tidak melandai dan ditarik lurus ke belakang, sebelum terpotong drastis pada buritannya.
Ah, buritannya. Ya, inilah daya tarik utama mobil ini. Mungkin bagi sebagian orang sudut kemiringan buritannya terlalu tegak, jauh dari kesan aerodinamis—dan sedikit kurang cantik, sebenarnya. Jika ditambah kemiringannya, tanpa harus terlalu landai seperti konsep shooting-brake, kami percaya E-Class Estate akan tampil lebih menggoda.
Toh bentuk ini justru menghadirkan ruang luar biasa lapang untuk bagian kompartemen belakangnya. Dibandingkan dengan model Saloon yang hanya terbatas pada volume bagasi 540 liter, E-Class Estate jauh lebih superior berkat kapasitas 695 liter, dan masih bisa ditingkatkan lebih mencengangkan lagi, menjadi 1.950 liter ketika jok dilipat. Ingat, kapasitas tersebut masih bisa Anda akses dengan bibir bumper yang rendah khas sedan, tidak setinggi MPV ataupun SUV. Kemudahan juga hadir berkat buka tutup bagasinya yang bisa dilakukan secara elektrik, sehingga jauh dari kata merepotkan.
Mercedes-Benz sebenarnya memberikan fitur “folding bench seat” pada ruang belakang tersebut, namun kami tak terlalu menyukainya. Jok ini terlipat secara pintar ke bagian bawah kompartemen—karena tak memiliki ban cadangan berkat teknologi run-flat tyre—namun ada dua hal yang cukup mengganggu pikiran kami: 1) jok ini luar biasa kecil, dan yang paling aneh 2) menghadap ke arah belakang. Positifnya, jok ini berguna ketika Anda dan keluarga sedang bepergian piknik di taman, dan anak-anak bisa duduk di jok ini menghadap ke arah luar kendaraan. Sisi lainnya, kami lebih memilih untuk membiarkannya terlipat di bagian bawah saja karena sandarannya terlalu tegak, ruang kaki terlalu kecil, dan membutuhkan pose merangkak saat masuk ataupun keluar yang sedikit merepotkan—bahkan bagi anak-anak sekalipun.
Masih berbicara mengenai “buntutnya”, Mercedes juga memberikan jaring penahan di belakang sandaran kepala jok baris kedua dengan sistem lepas-pasang sesuai kebutuhan. Jaring ini seolah menjadi pembatas antara ruang kompartemen dan ruang kabin. Tetapi untuk sisi fungsional, jaring ini bisa memaksimalkan volume bagasi belakang ketika diisi barang sebanyak-banyaknya tanpa khawatir “tumpah” ke kabin
Kabinnya sendiri masih khas E-Class; mewah, senyap, dan berkelas—meskipun kami tetap menginginkan adanya perubahan tampilan panel interior dan dasbornya yang mulai ketinggalan zaman. Diperkirakan model W213 dan S213 mendatang akan mendapatkan teknologi dan tampilan dari S-Class model teranyar. Toh dengan tampilan interior S212 ini, kami tetap merasa nyaman dan semua tombolnya menghadirkan fungsionalitas cukup selama berkendara.
Sektor berkendara E 250 Estate Avantgarde juga layak diacungi jempol. Kesan panjang ternyata semakin kuat saat duduk di balik lingkar kemudinya yang begitu nyaman digenggam, terlihat sporty, sekaligus fungsional khas Mercedes berkat tombol-tombol multifungsinya. Lihat ke spion tengah, maka Anda mulai menyadari betapa panjangnya sebenarnya sisa dimensi bodi E-Class dari posisi duduk.
Mesin bensin 4-silinder turbo berkapasitas 2,0 liter bertenaga 211 hp dan torsi maksimum 350 Nm begitu mumpuni memboyong bobot kosong E 250 Estate Avantgarde yang berada di angka 1.785 kg. Angka tersebut lebih berat 105 kg dibandingkan E 250 Avantgarde Saloon, namun dengan unit mesin dan transmisi 7G-Tronic Plus dengan paddle-shift yang sama, mobil ini sama sekali tak menunjukkan karakter laju yang berbeda. Dorongan torsinya yang sudah hadir dari putaran rendah 1.200 rpm bahkan membuatnya terasa begitu bertenaga saat di lalu lintas macet, ataupun di tikungan menanjak. Hampir seperti diesel, namun jauh lebih senyap, dan lebih halus.
Manufaktur memberikan klaim bahwa mobil ini mampu berakselerasi dari 0-100 kpj dalam 7,8 detik, dan kecepatan puncaknya 233 kpj. E 250 Estate tentu mumpuni diajak berlari kencang, tetapi model estate ini begitu nyaman untuk dikendarai dengan laju menengah, sehingga kami sekalipun enggan untuk mengubah mode berkendaranya menjadi Sport. Cukup tempatkan pada mode Controlled Efficiency, transmisi di posisi D, dan nikmati bantingan suspensinya yang bisa membuat Anda sebagai pengemudi sekalipun ingin langsung terlelap.
Lingkar kemudi elektrik membuat manuver begitu mudah karena berbobot sangat ringan—namun tetap terprediksi, cekatan, dan tajam saat mengarahkan moncong mobil. Pergerakan kontrol bodi memang menjadi terbatas karena bobot besar dan jarak sumbu roda 2.874mm, toh di lintasan lurus mobil ini terasa begitu mantap dan nyaman. Pengaturan suspensinya sangat jempolan dalam menyerap getaran sekaligus gelombang.
Kinerja rem dengan fitur Hold juga menambah nilai mobil ini. Responnya linear, dan ketika terjebak di kemacetan Anda tinggal menekan pedal lebih dalam hingga ikon “HOLD” hijau muncul di layar instrumen, dan lepaskan injakan kaki tanpa khawatir mobil meluncur tak terkendali. Pada mode berkendara Controlled Efficiency, fitur ini juga akan mengaktikan auto start/stop, sehingga konsumsi bahan bakar bisa lebih ditekan saat melaju di perkotaan. Kami sempat menguji dalam perjalanan lebih dari 200 km, E 250 Estate hasilkan angka konsumsi bahan bakar kombinasi 9,90 kpl saja.
Sulit untuk tidak menyukai model E 250 Estate Avantgarde ini. Sepertinya semua kata sifat yang lumrah muncul saat mendeskripsikan kendaraan layak melekat di bodinya; mewah, elegan, praktis, mumpuni, sekaligus efisien. Jika Anda menolak paket komplit ini, yang lain sepertinya akan sulit memberikan alternatif lain kepada Anda.
DATA FAKTA
Rentang harga
Ex-showroom price: | Rp 1,209 miliar (OFR) |
Mesin
Instalasi: | 4-silinder segaris, 1.991cc, turbocharger, bensin |
Tenaga: | 211 hp @ 5.500 rpm |
Torsi: | 350 Nm @ 1.200-4.000 rpm |
Transmisi
Tipe: | 7G-Tronic Plus 7-percepatan |
Dimensi
Panjang: | 4.905mm |
Lebar: | 1.854mm |
Tinggi: | 1.507mm |
Sumbu roda: | 2.874mm |
Volume bagasi: | 1.785 kg |
Performa(kpj)
0-100: | 7,8 detik (klaim) |
Konsumsi bahan bakar
Kota: | 9,90 kpl (pengujian) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar