Salah satu kontender terkuat dari beberapa tersebut adalah Mazda MX-5 berwarna merah yang baru saja diluncurkan. Mesin Skyactiv 2,0 liter bertenaga 158 hp-nya sangat baik. Mazda MX5 terlalu bagus, bahkan berpotensi menjadi rival terberat Toyota GT86, yang kebetulan hanya mendapatkan penyempurnaan di trim serta kemunculan model entry-level terbarunya dengan velg berukuran 16-inci. Sebagai tambahan, beberapa penguji menyarankan Caterham Seven 270R dengan rasio tenaga – bobot yang mengungguli telak rivalnya untuk ikut di dalam kompetisi ini.
Setelah menghabiskan akhir pekan bersama model Caterham Seven paling lemah kedua dari jajaran model-model Seven lainnya, justru saya mempertanyakan saran dari kolega saya tersebut. Secara mekanikal, modelnya adalah bawaan dari model Supersport yang mengagumkan, tapi anehnya, bagian setir terasa lebih ringan dan mengindikasikan ukuran camber lebih kecil (sehingga kontrol hidung lebih mudah terprediksi).
Secara tipikal, setelah beraksi selama 10 menit di Bedford's East Circuit, saya tidak merasa was-was sedikitpun. Caterham 270R tetaplah sebuah pelahap sirkuit yang fenomenal. Jika terasa sedikit gejala understeer, mobil ini mengijinkan saya untuk menginjak pedal gas lebih dalam, dan apa yang dimulai dengan kaki akan berakhir di tangan Anda sepersekian detik kemudian. Dengan lebar telapak ban berukuran 185 pada velg berukuran 13-inci (percayalah ini yang Anda inginkan), Seven tergelincir dengan cepat, tapi kecepatan pergerakan pada kemudi sudut-drifting 45 derajat terasa intuitif, tidak mengancam, dan sangat melibatkan pengemudi.
Daya hidup Caterham membuat yang lain seperti pemanis saja, namun sebenarnya di sinilah desisan mesin Sigma 1,6 liter bertenaga 135 hp mulai kalah jauh dari dorongan 2,0 liter boxer bertenaga 197 hp milik Toyota. Bahkan tanpa kekontrasan tersebut, sebenarnya mudah untuk untuk terdistraksi sejak mengetahui kemudi ringan, suspensi empuk, serta ban ramping nan ekonomis milik GT86.
Masuki kompleks tikungan tajam dengan kondisi jalanan kering dan aspal bergelombang, Anda akan cepat menghargai keindahan Toyota. Lingkar kemudi ringan mempermudah manuver, dan suspensinya menyerap guncangan dengan baik untuk mengoptimalkan distribusi bobot. Bannya tipis dan hanya sedikit lengket demi memastikan Anda sering kehilangan traksi.
Kemampuan GT86 untuk memecah traksi roda sangat luar biasa. Bukan hanya masalah kapabilitas mobil, kemampuan pengemudi pun tidak terlalu dibutuhkan sebenarnya. Saat sedikit lepas kendali, lalu selanjutnya terasa mengalir—mulai dari respon bukaan gas, differensial, sensasi keseimbangan, pengendalian setir, lalu secara perlahan traksi kembali diraih.
Ini adalah perihal bagaimana caranya bersenang-senang paling maksimal, dan faktor terbesar yang membuat kami menyeringai adalah MX-5, musuh terkemuka GT86 kali ini di Bedford. Model terbaru beratap soft-top ini cukup mengejutkan kami; cukup sulit untuk menemukan titik terasyik berkendaranya, dapat melaju lebih cepat dari dugaan, dan kontrol bodinya lebih baik dibandingkan Toyota. Dengan bobot 1.100 kg dan torsi 200 Nm, sedikit lebih kecil daripada milik GT86 dengan torsi 204 Nm, membuat momen sliding MX-5 sedikit berkurang dibanding rivalnya tersebut.
Potongan klasik dari rangka sasis MX-5 dapat terlihat dengan jelas dari bangku pengemudi, sayangnya hal ini mengorbankan sedikit kelincahan mobil. Ukuran kecil, overhang kecil, pengendalian cepat, dan bobot terlampau ringan artinya perubahan arah terjadi lebih cepat. Dibandingkan dengan GT86, mobil tersebut masih tidak memiliki traksi berlimpah. Biarkan mobil diredam oleh damper dan mencari sendiri gripnya. Meskipun demikian, mobil berkomunikasi mengenai batasannya ketika Anda mengajak mobil ini untuk mencapai batasnya.
Kemampuan GT86 untuk memecah traksi roda sangat luar biasa. Bukan hanya masalah kapabilitas mobil, kemampuan pengemudi pun tidak terlalu dibutuhkan sebenarnya. Saat sedikit lepas kendali, lalu selanjutnya terasa mengalir—mulai dari respon bukaan gas, differensial, sensasi keseimbangan, pengendalian setir, lalu secara perlahan traksi kembali diraih.
Ini adalah perihal bagaimana caranya bersenang-senang paling maksimal, dan faktor terbesar yang membuat kami menyeringai adalah MX-5, musuh terkemuka GT86 kali ini di Bedford. Model terbaru beratap soft-top ini cukup mengejutkan kami; cukup sulit untuk menemukan titik terasyik berkendaranya, dapat melaju lebih cepat dari dugaan, dan kontrol bodinya lebih baik dibandingkan Toyota. Dengan bobot 1.100 kg dan torsi 200 Nm, sedikit lebih kecil daripada milik GT86 dengan torsi 204 Nm, membuat momen sliding MX-5 sedikit berkurang dibanding rivalnya tersebut.
Potongan klasik dari rangka sasis MX-5 dapat terlihat dengan jelas dari bangku pengemudi, sayangnya hal ini mengorbankan sedikit kelincahan mobil. Ukuran kecil, overhang kecil, pengendalian cepat, dan bobot terlampau ringan artinya perubahan arah terjadi lebih cepat. Dibandingkan dengan GT86, mobil tersebut masih tidak memiliki traksi berlimpah. Biarkan mobil diredam oleh damper dan mencari sendiri gripnya. Meskipun demikian, mobil berkomunikasi mengenai batasannya ketika Anda mengajak mobil ini untuk mencapai batasnya.
Rahasia utamanya, sudah jelas berada pada respon lingkar kemudinya yang jauh lebih baik. MX-5 memberikan bobot pada kemudi lebih cepat dan konsisten dibandingkan rivalnya. Hal ini tentu dibantu dari segi rangka sasis terbarunya. Suspensi mendistribusikan bobot lebih lembut dibandingkan rivalnya, mendorong sensasi kecepatan dan membuat Anda tidak ragu saat roda belakang hendak bergeser dari apex.
Sebagai hasilnya, bukan karena pengaruh putaran mesin yang tinggi, mesin berkonfigurasi konvensional segaris, dan kebetulan kelimpahan udara segar, Mazda menang telak di jalanan umum meninggalkan GT86. Kemenangan Mazda akan diakui oleh para pehobi sliding sekaligus orang-orang awam sekalipun.
Kembali ke trek, membutuhkan selama dua hari untuk menentukan podium pada kompetisi di grup ini. Dimulai dari urutan terbawah adalah 270R, performanya sangat luar biasa di Bedford. Tapi kami mempertimbangkan anggaran, mobil untuk segala musim, dan Caterham tidak akan pernah bisa. Sudah menjadi tradisi perusahaan tersebut, Seven memberikan tolak ukur yang lebih baik dibandingkan kompetitornya. Setelah setengah abad, perusahaan itu menawarkan mobil sport dengan mesin depan berpenggerak belakang, dan kecakapan pengendalian yang menginspirasi para rivalnya.
Upaya Toyota telah membuat kami terpersona dalam tiga tahun terakhir. GT 86 membuktikan, dalam cara terbaiknya, bahwa perusahaan besar masih memahami keinginan kami para pecinta berkendara. Jawabannya adalah, membuat mobil coupe ringan, tidak terlalu kuat, dapat diatur, tidak pemalas, dan melemparkan kepraktisan serta nilai ekonomis dengan takaran yang pas. Dia berhak menjadi mobil sport terlaris di dunia. Tapi tidak lagi, dan tidak akan pernah lagi.
Karena itu adalah tugas untuk MX-5. Mazda meyakininya dengan memiliki semua keunggulan GT86, termasuk sliding di sirkuit. Mazda MX-5 mungkin masih menjadi pilihan temporer dibandingkan GT86 yang bisa digunakan setiap hari, namun karakter dinamis, roda belakang mudah berasap, serta kencang dan memberikan keterlibatan tinggi terhadap pengemudi membuatnya begitu mudah untuk disukai. Ditambah lagi, Anda bisa membuka atapnya, ambil pilihan mesin 2,0 liter dengan banderol jauh lebih murah dibandingkan yang kami tetapkan, dan lebih murah dalam hal biaya operasional membuat MX-5 menang mutlak sebagai mobil berpenggerak belakang 2015 yang terjangkau.
Kembali ke trek, membutuhkan selama dua hari untuk menentukan podium pada kompetisi di grup ini. Dimulai dari urutan terbawah adalah 270R, performanya sangat luar biasa di Bedford. Tapi kami mempertimbangkan anggaran, mobil untuk segala musim, dan Caterham tidak akan pernah bisa. Sudah menjadi tradisi perusahaan tersebut, Seven memberikan tolak ukur yang lebih baik dibandingkan kompetitornya. Setelah setengah abad, perusahaan itu menawarkan mobil sport dengan mesin depan berpenggerak belakang, dan kecakapan pengendalian yang menginspirasi para rivalnya.
Upaya Toyota telah membuat kami terpersona dalam tiga tahun terakhir. GT 86 membuktikan, dalam cara terbaiknya, bahwa perusahaan besar masih memahami keinginan kami para pecinta berkendara. Jawabannya adalah, membuat mobil coupe ringan, tidak terlalu kuat, dapat diatur, tidak pemalas, dan melemparkan kepraktisan serta nilai ekonomis dengan takaran yang pas. Dia berhak menjadi mobil sport terlaris di dunia. Tapi tidak lagi, dan tidak akan pernah lagi.
Karena itu adalah tugas untuk MX-5. Mazda meyakininya dengan memiliki semua keunggulan GT86, termasuk sliding di sirkuit. Mazda MX-5 mungkin masih menjadi pilihan temporer dibandingkan GT86 yang bisa digunakan setiap hari, namun karakter dinamis, roda belakang mudah berasap, serta kencang dan memberikan keterlibatan tinggi terhadap pengemudi membuatnya begitu mudah untuk disukai. Ditambah lagi, Anda bisa membuka atapnya, ambil pilihan mesin 2,0 liter dengan banderol jauh lebih murah dibandingkan yang kami tetapkan, dan lebih murah dalam hal biaya operasional membuat MX-5 menang mutlak sebagai mobil berpenggerak belakang 2015 yang terjangkau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar