Kamis, 28 Januari 2016

Youxia X: Rival Tesla Asal China

Youxia X: Rival Tesla Asal China
Youxia, perusahaan mobil asal China menantang Tesla dengan memperkenalkan sedan listrik pertama mereka bernamaYouxia X. Sedan full listrik ini bertenaga maksimal 348 PS dan akan diproduksi mulai akhir tahun 2016.
Mobil yang muncul awal tahun ini, nantinya akan diberi nama One. Meskipun Youxia X memiliki aura Tesla, sedan ini terlihat memiliki desain sangat indah. Menariknya, grille depan mobil ini adalah layar untuk menampilkan logo produsen, lampu siang hari berwarna mewah atau citra apa saja. Layar tersebut diapit oleh lampu utama berteknologi LED. Di bagian belakang mobil terlihat sebuah spoiler di ujung bagasi, dan lampu belakang LED.


Di dalam kabin, aura Tesla malah semakin kental berkat kehadiran layar berukuran 17,3 inci di konsol tengah. Sistem infotainmennya menggunakan basis Google Android, dilengkapi dengan fasilitas hotspot, televise, pengontrol operasi kendaraan dan lainnya. Uniknya mobil ini bisa mengeluarkan suara supercar popular termasuk Jaguar F-Type, Ferrari 488 GTB, Ferrari LaFerrari dan lainnya.
Motor listriknya mampu menghasilkan tenaga 348 PS yang bersumber dari baterai 40 kWh, 60 kWh, atau 85 kWh. Akselerasi 0-100 km/jam dalam waktu 5,6 detik saja. Jarak jelajah maksimalnya mencapai 220 km, 330 km, dan 460 km, tergantung kekuatan baterai yang digunakan. Sedan menawan ini akan diproduksi akhir tahun 2016 oleh Youxia Motors, perusahaan berbasis di Shanghai.

Porsche Mission E, Mobil Sport Listrik Masa Depan

Porsche tampilkan revolusi penciptaan sportscar elektrik untuk masa depan dalam wujud Mission E.
Porsche Mission E, Mobil Sport Listrik Masa Depan
Inilah cara pabrikan sportscar asal Jerman,Porsche, memberikan gambaran mengenai mobilitas masa depan. Muncul perdana di pameran otomotif Frankfurt Internationale Automobil-Ausstellung (IAA) Cars 2015, Porsche Mission E hadir sebagai mobil elektrik pertama buatan Stuttgart dalam sejarahnya, dan hadir berwujud sportscar empat-pintu.
Mission E masih hadir sebagai mobil konsep, namun tetap memberikan karakter tampilan sekaligus tipikal performa khas DNA Porsche. Porsche begitu bangga dengan penciptaan mobil elektrik pertamanya ini, dan mereka memercayai Mission E akan memiliki signifikansi setinggi model 911 yang pertama kali hadir 50 tahun silam dalam menciptakan era baru kendaraan.
Secara ringkas, Porsche memberikan figur singkat mengenai revolusi yang diboyong oleh Mission E: sportscar empat-pintu dengan empat tempat duduk, bertenaga lebih dari 600 hp (440 kW), daya jelajah berkendara lebih dari 500 km, 0-100 kpj di bawah 3,5 detik, all-wheel drive, all-wheel steering, dan yang paling revolusioner, pengisian daya dari 0-80 persen (hingga daya jelajah terisi 400 km) hanya dalam waktu 15 menit saja. Porsche juga menyematkan teknologi inovatif di dalam kabinnya, yaitu panel instrumen yang dapat diatur melalui pergerakan bola mata pengemudi serta gesture-control melalui hologram.
Figur kehebatan Mission E tersebut utamanya datang dari penggunaan sistem penggerak yang dirancang benar-benar baru berbasis keahlian Porsche di ajang balap mobil. Mobil ini menggunakan dua unit Permanent Magnet Synchronous Motors (PMSM) yang sama seperti kepunyaan mobil balap LMP1 919 Hybrid untuk melajukan mobil sekaligus meregenerasi energi pengereman. Dua motor elektrik PMSM di bagian depan dan belakang tersebut menghasilkan daya maksimum 600 hp. Selain figur akselerasi 0-100 kpj, Porsche juga mengatakan Mission E dapat menembus 200 kpj di bawah 12 detik.

Kesan sportscar yang lincah tetap dimiliki oleh Mission E. Meskipun menggunakan motor elektrik, Porsche mengklaim motor elektrik ini bisa menghadirkan tenaga maksimumnya secara berulang-ulang, bahkan ketika baterainya berada pada kondisi kritis sekalipun. Ditambah dengan sistem penggerak all-wheel drive, Porsche Torque Vectoring, dan ketajaman pengendalian all-wheel steering, Mission E diklaim mampu mencatat waktu putaran di Nurburgring Nordschleife di bawah delapan menit.

Kelincahan dan kesigapan Mission E datang dari titik gravitasi rendah berkat penempatan baterai lithium-ion generasi teranyar yang ditempatkan di bagian bawah “tulang punggung” antara roda depan dan roda belakang. Porsche menargetkan Mission E memiliki bobot kurang dari 2.000 kg dengan distribusi 50:50. Panel bodi berbobot ringan dari campuran aluminium, baja, dan carbon fiber reinforced polymer (CFRP) digunakan pada mobil bervelg karbon 21-inci di depan dan 22-inci di belakang ini.
Gebrakan terbesar Mission E tentunya datang dari kapabilitasnya menghadirkan daya jelajah luar biasa jauh dalam waktu pengisian daya luar biasa singkat. Target ambisius tersebut datang dari keinginan Porsche melampaui batas mobil elektrik saat ini dengan pengisian daya tercepat dalam waktu 35 menit. Hadirlah sistem revolusioner Porsche Turbo Charging, membuat Porsche menjadi pionir dalam penggunaan teknologi 800 Volt dalam sejarah dunia. Teknologi ini dua kali lebih tinggi dibandingkan mobil elektrik yang menggunakan teknologi 400 Volt, sehingga mampu mempersingkat pengisian daya dari 0-80 persen dalam 15 menit saja. Slot di dekat fender roda depan menghadirkan informasi status pengisian daya.
Problem yang dihadapi oleh Mission E adalah, saat ini belum ada stasiun pengisian daya 800 Volt di dunia. Pemerintah Jerman sendiri baru mencanangkan infrastruktur tertinggi 480 Volt. Menanggapi problem tersebut, Porsche menyediakan konverter untuk digunakan pada pengisi daya 400 Volt konvensional, namun tentunya akan memperlamban waktu pengisian daya. Baterai akan saling berbagi dengan Volkswagen Group, namun sistem pengisian daya, dan motor listrik buatan khusus Porsche dikatakan akan siap pada tahun 2019.
Berpindah kepada tampilannya, Mission E terlihat seperti “adik” Panamera, namun siluet bagian ekornya menunjukkan bahwa mobil ini lebih cocok disebut sebagai “four-door 911”. Apalagi dengan tinggi hanya 130 cm, Mission E berdiri nyaris setara dengan saudara ikoniknya tersebut. Dengan dimensinya, mobil ini akan ditempatkan di antara 911 dan Panamera. Lampu matrix-LED empat-titik khas Porsche hadir di bagian depan, sementara lampu belakang satu strip memanjang menegaskan keberadaan Mission E di jalanan.
Memasuki kabinnya yang hadir tanpa pilar B dan pintu membuka ala suicide-doors, Mission E menyambut dengan empat racing bucket-seats individual sebagai lokasi untuk menikmati interior berdesain sederhana nan modern yang lapang.
Instrumen digital yang intuitif menyambut di depan pandangan mata pengemudi. Hadir dengan lima segregasi informasi khas Porsche, instrumen berteknologi OLED 3D ini selain bisa dioperasikan melalui tombol di lingkar kemudi juga dapat diaktifkan melalui pergerakan mata dan gestur tubuh pengemudi. Tampilannya akan menyesuaikan dengan posisi jok sekaligus pergerakan tubuh pengemudi saat berkendara, sehingga mengurangi blind-spot dalam menerima informasi dari layar instrumen.
Begitupun dengan pengoperasian infotainment dan fitur-fitur lainnya di tengah dasbor. Selain melalui sistem layar sentuh, sensor juga dapat mendeteksi pergerakan tangan pengemudi ataupun penumpang depan sekaligus arah mata saat ingin mengoperasikan media, navigasi, kontrol AC, dan sebagainya.
Ketika hadir nanti, Mission E diperkirakan akan berhadapan dengan BMW i8 ataupun Tesla Model S. Namun saat ini misi terpenting mereka adalah menciptakan Mission E dalam versi produksi berkelas terbaik di dunia, agar orang-orang penuh keyakinan untuk bisa segera memilikinya.

Volkswagen Bangkit Lewat Phaeton Electric

Manufaktur berusaha merebut kembali kepercayan publik lewat kendaraan elektrik.
Volkswagen Bangkit Lewat Phaeton Electric

Tak mau berpangku tangan lantaran kasus kecurangan emisi yang melilit Volkswagen, kini perusahaan mulai bangkit dengan menghadirkan kendaraan yang secara total ditenagai oleh motor dan baterai. Next-gen Phaeton akan sepenuhnya bertenaga baterai hingga bisa dikatakan kendaran ini nol emisi gas buang.

VW masih sangat minim dalam memberikan informasi detil tentang kendaraan andalan masa depannya. Dan hal ini sepertinya belum membuat Tesla sebagai pabrikan kendaraan listrik tidak begitu gemetar. Volkswagen hanya menjanjikan pengendaraan dengan motor listrik murni dengan kemampuan jarak lebih jauh, konektivitas dan sistem yang lebih canggih serta desain lebih emosional. Menurut sumber yang berbicara kepada Autocar, Phaeton berpotensi akan diluncurkan pada tahun 2020 mendatang. Dan kemungkinan akan mengunakan platform dan powertrain yang sama dengan versi produksi Audi E-Tron Quattro.

Sebuah Phaeton generasi baru itu dikabarkan hampir siap padaawal tahun ini, namun proyek ini dilaporkan dibatalkan untuk lantaran pemangkasan dana. VW kehilangan banyak uang lantaran kasus yang membelitnya. Dan jika sudah diproduksi masal, sedan ini bakal bersaing dengan produk lainnya, seperti Audi A8. Mungkin perusahaan melihat skandal ini sebagai kesempatan yang sempurna untuk mengevaluasi sebuah kendaraan.

Sementara Phaeton EV akan mewakili lineup atas VW masa depan, sistem elektrifikasi juga sepertinya akan muncul pada jajaran produk dibawahnya. Pabrikan bakal menciptakan sebuah platform baru yang disebut MEB khusus untuk EV kompak. VW menjanjikan kendaraan listrik bakal sanggup berjalan saat baterai penuh sejauh 155 mil hingga 311 mil.

Perusahaan otomotif asal Jerman ini fokus pada elektrifikasi kendaraan yangmemungkinkan akan mempengaruhi model saat ini. Proses riset soal kendaraan tersebut juga berhubungan erat dengan rekayasa lebih lanjut dari platform MQB. VW ingin kendaraan kendaraan masa depannya memiliki kemampuan yang lebih hebat dari mobil listrik lain, dan mereka yakin jika sudah menjadi produksi masal dan diterima di pasar maka inilah kendaraan pertama yang berhasil dari strategi baru perusahaan.

Mengapa All new Kijang Innova Masih Pakai Ladder Frame?

Selama 38 tahun perjalanan Kijang. Ada satu ciri yang tidak lekang, yakni sasis ladder/tangga. Mengapa demikian?
Mengapa All new Kijang Innova Masih Pakai Ladder Frame?
38 tahun sudah Toyota Kijang menjadi kepercayaan konsumen di Indonesia. Ia dipercaya karena mampu menjawab kebutuhan konsumen akan kendaraan multi fungsi, kuat dan dapat diandalkan. Kini, generasi keenam sudah diluncurkan di Indonesia, bertempat di Fairmont Hotel, Senin, 23 Nov 2015.
Menariknya, ada satu benang merah yang menjembatani semua generasi Kijang. Ya, semua Kijang memakai sasis tangga atau ladder frame. Menurut sejarahnya, sasis ini sudah dipakai oleh Kijang sejak tahun 1977.

Mengapa Toyota begitu percaya pada sasis jenis ini? "Sasis ini kuat. Lebih besar, Kami mengembangkan sasis baru dan cross-section lebih besar pada all new Kijang Innova generasi terbaru," aku Hiroki Nakajima, Deputy Chier Officer, Product Planning Group Managing Officer, sekaligus orang nomor satu yang bertanggung jawab pada program IMV, kepada autocarindonesia.com saat peluncuran all new Kijang Innova.

"Kami mengelilingi dunia, termasuk Indonesia. Kami ingin rasakan secara langsung kondisi jalan, dan secara langsung mendengarkan masukan yang diberikan oleh konsumen, pengguna dan para dealer. Dengan mengenal kondisi jalan serta mengenal konsumen secara langsung, kami sadar ada arti “kokoh” lain yang perlu diperhatikan. Dalam kondisi jalan yang menantang, tentu saja sebuah kendaraan harus kuat," imbuhnya. Alasan itulah mengapa Toyota masih menggunakan jenis sasis tangga.
Selain kokoh dan kuat, ada kelebihan lain dari ladder frame. Akan lebih mudah membangun sebuah mobil berplatform sama dari sebuah sasis ladder/tangga. Mengapa? Karena hanya perlu membangun bodi mobil berbeda, dan mendudukkannya di sasis sepanjang memiliki dimensi sama. Mobil bersasis ladder frame pun akan lebih mudah diperbaiki jika terjadi kerusakan. 

Bedah Interior New Ertiga Dreza

Dilengkapi dengan head unit berteknologi Android.
Bedah Interior New Ertiga Dreza
Setelah membedah eksterior New Ertiga Dreza, kini kami akan membahas dan membedah bagaimana interior LMPV andalan Suzuki di 2016. Jika kita lihat sekilas. Maka tidak tampak perbedaan antara Ertiga facelift dan Ertiga Dreza, namun jika diperhatikan dengan seksama maka perbedaan akan muncul satu per satu.
Pada dashboard kini terdapat tweeter baru. Ini bertujuan untuk memberikan sensasi berbeda ketika mendengar musik. Pembaruan selanjutnya adalah panel instrument kayu/motif kayu di bagian dashboard. Dashboard-nya sendiri berwarna two tone. Masih di dashboard, bisa dilihat aplikasi head unit baru dengan layar 9 inci untuk tipe GS.
Head unit baru berlayar 9 ini itu, memakai teknologi Android 4.1 dan mampu pula terkoneksi dengan iPhone, iPod dan iPad.

Jok dwi warna (coklat gelap dan coklat melengkapi tema dwi warna pada interior New Ertiga Dreza. Suzuki mengklaim material pembungkus jok lebih mewah, atau lebih berkualitas dari sebelumnya. Aksen trim berpola baru, dan panel kayu hadir menghiasi trim pintu baris pertama.

Empat Kelebihan Interior Honda BR-V


Empat keistimewaan interior Honda BR-V versi Honda.
Empat Kelebihan Interior Honda BR-V
Empat Kelebihan Interior Honda BR-V
Berkonsep desain Premium & Active, Honda berupaya menghadirkan nuansa SUV dengan tampilan tangguh dan premium. Interior Honda BR-V juga menghadirkan kabin yang luas dan kenyaman tertinggi di kelasnya. Kualitas interior tercermin dalam setiap elemen yang memberikan kenyamanan tertinggi dan kemewahan. Semua itu adalah tujuan Honda ketika meracik interior. Nah, menurut Honda ada empat kelebihan interior yang ditawarkan Honda BR-V.

Cabin room
Untuk menciptakan ruang kabin yang luas, bagian lantai kendaraan didesain secara khusus untuk membuat ruang kaki kursi penumpang depan menjadi lebih luas. Ruang ditambahkan di tengah bawah pada posisi AV untuk menambah ruang penyimpan barang.

Package

Honda BR-V menghadirkan ruang lutut dan ruang kepala yang lebih lapang pada baris kedua dan ketiga. Kursi baris ketiga merupakan jenis 50/50 split yang dapat dilipat dengan cepat dan mudah, untuk menciptakan ruang bagasi yang lebih luas.

Rear Air Conditioner
AC belakang berada diantara baris pertama dan kedua untuk memperluas aliran udara ke seluruh area, untuk kenyamanan maksimum bagi semua penumpang.

Electrical components
Untuk menambah tampilan premium, penerangan pada Indikator diterangi dengan cahaya putih. Multi-Information Display menunjukkan informasi seperti konsumsi bahan bakar, tripmeter, suhu di luar, efisiensi bahan bakar, dan jam pada tampilan layar yang lebih besar. Pengemudi dapat mengakses hanya dengan menyentuh tombol.

Bridgestone Ecopia EP150 Jadi Ban Resmi Avanza, Veloz dan Xenia

Ban terbaik dan paling ramah lingkungan.
Bridgestone Ecopia EP150 Jadi Ban Resmi Avanza, Veloz dan Xenia

PT Bridgestone Tire Indonesia (Bridgestone Indonesia) secara resmi mengumumkan ban merek ECOPIA EP150 menjadi ban standar Toyota Grand new AvanzaGrand New Veloz dan Great New Xenia yang diluncurkan di Indonesia pada bulan Agustus 2015.

Tanpa kompromi, Ecopia EP150 adalah ban terbaik dan paling ramah lingkungan yang diproduksi untuk konsumen Indonesia yang menginginkan konsumsi hemat bahan bakar pada kendaraannya, produk yang ramah lingkungan, serta tahan lama dalam pemakaiannya dengan tingkat keamanan tertinggi pada saat bersamaan. ECOPIA EP150 menghasilkan emisi gas karbondioksida terendah dan memberi sumbangan untuk lingkungan yang lebih hijau.

ECOPIA EP150 diproduksi Bridgestone di Indonesia. Ban tersebut juga tersedia di beberapa negara kawasan di Asia Tenggara. Semenjak diperkenalkan, kehadirannya telah disambut hangat karena fitur-fitur terbaru dan terbaiknya.

ECOPIA EP150 memenuhi kebutuhan pasar global dan dirancang untuk mampu beroperasi pada beragam kondisi jalan. Selain masa pemakaiannya tahan lama, ECOPIA EP150 memiliki kemampuan melintasi beragam jenis jalan bahkan sanggup beroperasi dengan sangat baik pada permukaan jalan yang tidak rata. ECOPIA EP150 menjadi ban standar pada banyak mobil jenis MPV, city car, dan hatchback di Indonesia.

Perbandingan Toyota Rush TRD Sportivo Melawan Honda BR-V

Kami membandingkan antara Toyota Rush TRD Sportivo melawan Honda BR-V 1.5 L Prestige. Siapa yang menang?
Perbandingan Toyota Rush TRD Sportivo Melawan Honda BR-V
Perbandingan Toyota Rush TRD Sportivo Melawan Honda BR-V - sudah menjadi raja di segmen medium SUV sejak tahun 2006. Pada 2014 lalu, total penjualan MPV medium tercatat 55.293 dengan market share Rush 53,5% atau 29.609 unit. Seiring dengan perkembangan waktu, Toyota terus meningkatkan nilai mobil ini dengan melakukan beragam pembaruan di eksteriornya. Jurus facelift ini terakhir dilakukan pada Maret 2015 lalu.
Di sisi lain, Honda BR-V adalah prototipe crossover/SUV terbaru yang baru saja diluncurkan 20 Agustus 2015, di Gaikindo Indonesia International Auto Show. Produk ini mengusung desain yang lebih baru, sekaligus mengisyaratkan ketangguhan dan dinamika. Meski di GIIAS terlihat antrian untuk melakukan down payment (DP), Honda BR-V tentu belum teruji, baik kemampuannya maupun daya tariknya di mata konsumen.

Nah, guna menarik hati konsumen Honda BR-V tentu harus menawarkan sesuatu yang lebih dari Toyota Rush TRD Sportivo. Mampukah Honda BR-V Prestige memenangkan pertarungan ini? Oh iya, kami tidak akan membandingkan faktor selera (desain eksterior dan interior). Kami akan membandingkan berdasarkan spesifikasi teknis keduanya. Mobil melawan mobil, siapa yang akan keluar sebagai pemenang? Mari kita bahas.

Dimensi
Jika kita bandingkan dimensi Toyota Rush TRD Sportivo dengan Honda BR-V 1.5 L Prestige, maka Honda BRV lebih panjang, namun kalah lebar dan tinggi dari Rush. Sumbu roda Rush juga lebih panjang daripada Honda BR-V.
Menariknya, jarak pijak Honda BR-V 1.5L Sportivo lebih besar dari Toyota Rush. Jarak pijak lebar akan membuat mobil lebih “napak”, dan tidak limbung saat menikung. Apalagi jika mobil tersebut memiliki ground clearance tinggi.
Honda BR-V adalah 7-seater, sementara Toyota Rush 5-seater. Dari segi daya angkut penumpang, BR-V lebih unggul. Meskipun demikian, Anda bisa saja menjejalkan jok baris ketiga opsional. Tentu konsekuensinya ekstra ‘cash’ untuk menebusnya.
Nah, karena tidak memiliki jok baris ketiga, maka Toyota Rush memiliki ruang bagasi lebih luas dari Honda BR-V. Solusi bagi mereka yang membutuhkan tempat ekstra guna meletakkan barang berdimensi besar.
DimensiToyota Rush TRD SportivoHonda BR-V 1.5 Prestige
Overall Panjang / Length4.420 mm4,455 mm
Overall Lebar / Width1.745 mm1,735 mm
Overall Tinggi / Height1.740 mm1,650 mm
Jarak Poros Roda / Wheelbase2.685 mm2,660 mm
Jarak Pijak / Tread (Depan/Front)1.445 mm1.500 mm
Jarak Pijak / Tread (Belakang / Rear)1.480 mm1.500 mm
Jarak Terendah / Ground Clearance200 mm209 mm
Radius Putar / Turning Radius4,9-
Berat Kosong / Curb Weight1.200 mm-
 

Perangkat Keselamatan
Salah satu pembaruan utama dari New Toyota Rush adalah aplikasi fitur keamanan New Rush yang jauh lebih lengkap, dan lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya. Rush telah memakai dual airbag. Kedua mobil yang kami tarungkan di sini, menunjukkan komitmen besar untuk melindungi seluruh penumpang di dalam mobil.
Letak perbedaan keduanya bisa dilihat pada fitur tambahan di sektor pengereman. Toyota Rush tidak memakai EBD, sementara Honda BRV dilengkapi dengan EBD.
Fitur KeselamatanToyota Rush TRD SportivoHonda BR-V 1.5 Prestige
SRS Airbag Depan / Front SRS Airbag     SRS Airbag Depan / Front SRS Airbag     
Seat Belt Baris pertama / 1st Row Seat belt    
Pretentioner & force limiter
Seat Belt Baris pertama / 1st Row Seat belt    
Pretentioner & force limiter
ABSABS + EBD
ISOFIX & Tether
G-CON ACE
 

Kaki-kaki
Pertarungan merebut hati konsumen beranjak ke kaki-kaki. Suspensi depan Toyota Rush mengandalkan Macpherson Strut. Sementara roda belakang ditopang 4linkwith coil spring.
Di sisi lain, Honda belum memberi kejelasan soal suspensi apa yang akan dipakai oleh BR-V. Pun demikian, kami meyakini spesifikasi suspensi BR-V tidak akan berbeda dengan milik Mobilio, yakni Macpherson Strut di depan, dan H-shape Torsion Beam. Jika dilihat dari spesifikasinya, maka keduanya akan menawarkan rasa pengendaraan yang sama, termasuk soal kenyamanan.
SuspensiToyota Rush TRD SportivoHonda BR-V 1.5 Prestige
DepanMacpherson Strut with Coil Spring & StabilizerNA
Belakang4 link with coil spring & lateral rod     NA

Kesimpulan
Memilih siapa pemenang dari duel spesifikasi antara Honda BR-V dan Toyota Rush tentu tidak mudah. Toyota Rush lebih lebar, dan lebih tinggi dari Honda BR-V. Selain itu, daya tahan produk ini sudah sangat teruji.Honda BR-V membalas dengan mesin yang lebih bertenaga, dan bertorsi besar dari Toyota Rush. Honda BR-V juga memiliki kapasitas tujuh tempat duduk, dan ini lebih banyak dari Toyota Rush.
Nah, mampukah Honda BR-V mengalahkan Toyota Rush? Jawabnya tentu saja bisa, apalagi jika melihat spesifikasi yang dimiliki oleh Honda BR-V, dan Toyota harus benar-benar serius menghadapi kehadiran Honda BR-V tahun depan. 

Yamaha MT-10

Salah satu harta paling berharga di dalam dapur produksi Yamaha, MT-10, akhirnya menampakkan diri di EICMA Show 2015 yang dibuka sejak tanggal 19-20 November waktu Milan, Italia. Ialah versi naked dari superbike yang mahsyur dan diramalkan akan menjadi 'penjegal' kesuksesan Kawasaki ZX-10R yang telah menyabet gelar juara dunia di laga World Superbike Championship (WSBK) 2015.
Yamaha MT-10 bisa dikatakan memininjam seutuhnya DNA Yamaha R1. Tapi kedua sosok tersebut tidaklah mengusung part-part identik karena MT-10 menggunakan peranti eksklusif untuk menonjolkan jati dirinya sebagai motor tanpa fairing.
Konsep Yamaha MT-10 kaya dengan tekukan menyudut tajam dan didominasibody package bongsor yang justru terlihat gagah dan berotot. Ditambah lagi, dual light LED pada 'topeng' dan screen fly nan kompak juga mempertegas sebagaimana motor ini mampu menjelma menjadi 'the beast' naked-bike.
Layaknya varian-varian MT-Series (master of torque) lainnya, kedatangan MT-10 juga merupakan paduan mesra antara besarnya torsi dan semburan power. Secara teknis ia menggunakan konfigurasi dapur pacu sejenis dengan R1, yakni liquid-cooled, 4-stroke, DOHC "Crossplane", 4-valves 998cc. Akan tetapi, dalam situs resmi Yamaha-motor.eu, pihak produsen berlogo garpu tala tersebut belum mencantumkan output power atau pun torsi yang dihasilkan.
Dalam hal frame serta kedua kaki depan-belakang, keduanya mengusung peranti Aluminium Deltabox dan Telescopic forks 43 mm sehingga grand-design-nya pun dipastikan tidak akan banyak bergeser.
Setelah menampakkan diri di EICMA Show, Yamaha MT-10 sedang disiapkan untuk menyasar pasar Eropa sekitar bulan Mei 2016 mendatang. Ada tiga warna spesial yang bisa dipilih, diantaranya Tech Black, Race Blue dan Night Fluo.
Spesifikasi Yamaha MT-10 2016:
Engine:
Engine: type liquid-cooled, 4-stroke, DOHC, 4-valves
Displacement: 998cc
Bore x stroke:79.0 mm x 50.9 mm
Compression ratio:12 : 1
Maximum power:N/A
Maximum Torque:N/A
Lubrication system: Wet sump
Clutch Type:Wet, Multiple Disc
Carburettor:Fuel Injection
Ignition system:TCI
Starter system:Electric
Transmission system:Constant Mesh, 6-speed
Final transmission:Chain
Chassis:
Frame Aluminium Deltabox
Front suspension systemTelescopic forks, Ø 43 mm
Front travelN/A
Caster AngleN/A
TrailN/A
Rear suspension systemSwingarm, (link suspension)
Rear TravelN/A
Front brake Hydraulic dualdisc, Ø 320 mm
Rear brake Hydraulic singledisc, Ø 220 mm
Front tyre120/70 ZR17 M/C (58W)
Rear tyre190/55 ZR17 M/C (75W)
Dimensions
Overall length2,095 mm
Overall width800 mm
Overall height1,110 mm
Seat heightN/A
Wheel base1,400 mm
Minimum ground clearance130 mm
Wet weight (including full oil and fuel tank)N/A
Fuel tank capacity17 litres
Oil tank capacity3.9 litres

Mitsubishi Lancer Evolution X Final Edition yang telah dipastikan sebagai model terakhir

Eksistensi Mitsubishi Lancer Evolution X Final Edition yang telah dipastikan sebagai model terakhir sekaligus penutup era kejayaan sang legenda Lancer Evolution menjadi kabar 'duka' sekaligus kabar gembira bagi para fans.
Kabar duka karena takkan ada lagi model baru Evo setelah Final Edition, berita gembira karena model terbaru ini merupakan edisi pamungkas dengan segudang kehebatan yang takkan bisa ditolak oleh mereka yang menggilai sedan sport bertenaga besar.
Menurut warta terbaru oleh autoblog (06/10), Mitsubishi telah mengonfirmasi kepastian 1.600 unit Lancer Evo Final Edition khusus untuk Amerika menyusul 1.000 unit yang lebih dulu tersebar di kampung halaman mereka, Jepang.
Dari segi fisik tak nampak perbedaan yang signifikan di antara model Lancer Evo Final Edition versi Amerika maupun Jepang. Keduanya dibangun menggunakan basisEvo X GSR yang dibungkus dengan black alumunium roof, dark chrome grille, gloss black center bumper, dark chrome Enkei alloy wheels dan Final Edition badge di bagian bagasi.
Melangkah masuk ke bagian dalam kabin, Mitsubishi memastikan kenyamanan serta style maksimal buat si empunya mobil dengan memberikan aksen jahitan merah di lingkar kemudi, gear knob, konsol tengah, handle rem dan karpet.
Sebagai penutup era kejayaan sedan sport legendaris, jelas takkan sempurna tanpa genjotan paling mantab dari dapur pacu 4-silinder turbo 4B11T 2.0 liter yang telah didomplang tenaganya hingga mampu menghasilkan power sebesar 303 hp dan torsi puncak 413,5 Nm.
Saat ini Mitsubishi Lancer Evolution X Final Edition dipasarkan di Amerika dalam empat pilihan warna, yakni new Pearl White, Mercury Gray, Octane Blue dan Rally dengan banderol mulai US$ 37.995 atau sekitar Rp 537,8 jutaan.

Perbandingan Honda Mobilio dengan Suzuki Ertiga

Dilihat dari segi performa mesin, fitur, maupun harga. Karena ke tiga hal ini merupakan komponen utama yang dapat dijadikan acuan dalam memilih sebuah mobil. Honda Mobilio dan Suzuki Ertiga merupakan salah satu jenis mobil MPV atau mobil keluarga. Ke dua mobil ini tentunya memiliki variasi harga yang berbeda. Honda Mobilio dibandrol dengan harga 160 juta untuk versi terendah dan 198 juta untuk versi tertinggi. Sedangkan, Suzuki Ertiga memiliki penawaran harga berkisar 180 juta untuk tipe mobil dengan transmisi manual dan 191 juta untuk tipe mobil yang menggunakan transmisi otomatis.
perbandingan Honda Mobilio dengan Suzuki Ertiga
Honda Mobilio

Perbandingan Honda Mobilio Dengan Suzuki Ertiga Dari Segi Performanya

Selain harga, kita juga perlu mengetahui spesifikasi dari masing-masing mobil agar bisa mengerti mobil mana yang memiliki performa paling tinggi. Honda Mobilio menggunakan mesin L15A berkapasitas 1400 cc dengan dilengkapi teknologi i-VTE, SOHC, serta drive my wire. Perpaduan mesin ini menghasilkan tenaga maksimal sebesar 118 PS. Sementara, perbandingan Honda Mobilio dengan Suzuki Ertiga yang menggunakan mesin K14B berkapasitas 1500 cc dan dilengkapi teknologi DOCH dan VVT hanya mampu menghasilkan daya maksimal sebesar 98 PS. Dalam hal ini, berarti performa mesin Honda Mobilio lebih unggul jika dibandingkan dengan performa mesin Suzuki Ertiga

Perbandingan Jaguar XE vs BMW 3-Series

Walau masih seumur jagung, Jaguar XE terbaru langsung menghadapi tantangan berat dari versi facelift BMW Seri-3. Dua varian bermesin 6-silindernya saling berhadapan untuk menjadi pemenang.
Perbandingan Jaguar XE vs BMW 3-Series
Perbandingan Jaguar XE vs BMW 3-Series - Jalanan dari Munich ke arah selatan menuju pegunungan Austria menjadi tempat terbaik bagi kami untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin mengenai sedan sport Jerman terbaru. Kebetulan, salah satu sedan sport tersebut hadir dalam bentuk BMW 340i bertenaga 322 hp.
Mobil seperti ini dengan mudah menunjukkan tajinya di Autobahn Jerman. Mesinnya begitu mumpuni untuk memberikan pertunjukkan terbaik mengenai talentanya. Sasis serta sistem kemudinya telah diatur sedemikian rupa untuk menjaga stabilitas dan kontrol bodi saat melaju cepat. Jalanan Jerman memang begitu bagus kualitasnya, ditambah lagi kualitas kedua mobil yang hadir di sini pun cocok terhadap jalanan ini sehingga Anda mulai mempertanyakan mengapa di banyak negara maju justru diterapkan peraturan mengenai batas kecepatan.
Dengan BMW 340i, Anda tak perlu repot-repot melihat beragam rambu yang ada di jalanan. Ketika muncul rambu putih dengan bar diagonal hitam pada head-up display-nya, dengan mudah kecepatan Mach 2 bisa diimplementasikan pada mobil ini.
Namun Seri-3 terbaru kali ini tidak sendirian dalam menunjukkan hubungan intimnya dengan jalanan di tanah kelahirannya. Rivalnya dari Inggris, Jaguar XE S bertenaga 335 hp pun bisa melakukannya—tentu dengan caranya yang khas: dengan tingkat kelincahan lebih mapan, lebih tegas, dan lebih meyakinkan. Cara tersebut menjadi representasi asal tempat si mobil dibentuk.
Mobil terbaru, seperti manusia, berkembang sesuai lingkungannya. Hal tersebut tak terelakkan. Namun apa yang terjadi jika perbedaan asal tempat tersebut saling dihadapkan dalam waktu bersamaan? Manakah yang akan mampu menyingkirkan lainnya?
Cara pertama adalah, Anda harus menghadapkan keduanya. BMW baru saja meluncurkan versi terbaru dari Seri-3 di Munich ketika kami memulainya, dan kami meminta Jaguar untuk mengirimkan XE terbarunya melalui Channel Tunnel menuju ke tempat yang netral. Tempat tersebut adalah jalanan pegunungan Namlos Pass, tak jauh dari batas negara Austria.
Ketika sampai di sana, kami akan memulai pertempuran yang bisa berjalan terus menerus sepanjang masa. Titik pertama apakah Gaydon telah menemukan racikan terbaik untuk sedan terbaru dan paling terpentingnya pada dekade ini.

Inilah dia, perang antara Inggris melawan Jerman; model terbaru melawan sang ahli; hasil investasi terkini sebesar USD 3 miliar melawan kepiawaian selama lebih dari 40 tahun dalam menciptakan sedan kompak eksekuti terbaik di dunia secara konsisten.


Amunisi Terbaru BMW
Anda mungkin heran melihat kami menyajikan tulisan komparasi ini sebelum kami menampilkan rubrik First Drive dari model 340i. Ditambah lagi publikasi mengenai versi facelift BMW Seri-3 juga tak sebanyak dibandingkan ulasan kami mengenai XE. Mari kita selesaikan isu tersebut sebelum beranjak terlalu jauh.
Versi facelift ini ternyata tak sekedar mengalami perubahan tampilan minor, namun juga mendapatkan beberapa mesin generasi terbaru, transmisi terbaru, rombakan terkini pada sektor suspensi, serta interior yang lebih kaya dan lebih bergaya berkat peningkatan spesifikasinya.
Ada berita terbesar sekaligus paling menarik dari perubahan yang diemban oleh BMW Seri-3 terbaru. Tepatnya adalah pada mesin di varian terendahnya, New 318i, yang kali ini mengusung mesin jempolan 3-silinder 1,5 liter turbo bensin berkekuatan 134 hp. Mesin ini memberikan pilihan di segmen pasarnya sebagai kendaraan beremisi rendah sekaligus tetap mempertahankan kesenangan berkendara. Pada level piramida di atasnya, varian terpenting Seri-3 di Eropa, 320d, mendapatkan tambahan tenaga menjadi 188 hp, serta model 4-silinder turbo 328i berubah menjadi 330i bertenaga 248 hp. Selain transmisi terbaru, model 330d dan 335d masih menggunakan dapur pacu yang sama seperti sebelumnya.
Model flagship Seri-3 bermesin bensinnya (tidak termasuk M3) bahkan sekarang tampil lebih gahar dan berani berkat label terbaru 340i. Model ini menjadi mobil pertama BMW yang menggunakan mesin 6-silinder segaris 3,0 liter twin-scroll turbo generasi terbaru yang mengalami kenaikan tenaga 20 hp (menjadi 322 hp) dan torsi 50 Nm lebih besar dibandingkan 335i—model yang digantikannya.
Mesin terbaru ini pun sekilas memiliki kekurangan dibandingkan XE S, karena Jaguar telah menyematkan mesin F-Type V6 3,0 liter Supercharged bertenaga 335 hp. Namun untuk urusan torsi, ceritanya sedikit berbeda dikarenakan rentang persebaran yang begitu berbeda satu sama lainnya. Keduanya sama-sama memiliki torsi puncak 450 Nm, namun Anda membutuhkan mesin Jaguar untuk menyalak hingga putaran 4.500 rpm demi mencapainya. BMW, di sisi lain, akan menghantarkan torsi tersebut mulai dari 1.380 rpm saja.
BMW telah berusaha banyak memberikan perubahan di balik ubahan kalem pada eksterior Seri-3 terbaru. Bagian suspensi, pengendaraan, dan pengendalian ditingkatkan kualitasnya. Suspensi kali ini dipasangkan ke lima titik bodinya, meningkat dari sebelumnya yang hanya tiga titik. Walhasil pengendaraan menjadi lebih mantap, lebih lincah, dan lebih tegas menopang bobotnya. BMW juga bisa menerapkan per lebih keras tanpa harus mengorbankan kenyamanan berkendara. Lengan suspensi pun telah diperkuat agar mampu mengontrol bodi, berikut twin-tube dampers terbaru sebagai standar, sedankan adaptive damping elektronik hadir sebagai opsi. Active-ratio Variable Sport Steering hadir sebagai opsi. Mobil yang hadir di sini memiliki kedua fitur opsi tersebut.
Jaguar XE S mendekati spesifikasi BMW. Bahkan telah dirancang untuk melewati batasan yang telah dibuat BMW. Selain menggunakan bodi aluminium berbobot ringan, Anda juga akan menemukan suspensi independen dengan adaptive dampers sebagai stnadar, transmisi otomatis 8-percepatan (fitur opsional pada BMW), dan sistem torque vectoring. Jaguar mengklaim bahwa kombinasi double-wishbone di depan dan integral-link di belakang memberikan keuntungan superior untuk penempatan roda, kontrol camber, grip, dan pengendaraan lebih baik daripada BMW.
Kedua mobil hanya berbeda 50 kg untuk bobotnya, dan memiliki kemampuan lari sprint identikal, 5,1 detik dari 0-100 kpj.

Pamer Otot
Ada banyak yang bisa dieksplorasi dari kedua mobil selama dua jam berkendara dari Munich ke perbatasan Austria. Kebanyakan membutuhkan otot terkuat dari kedua mobil dan putaran mesin tertingginya. Membawa dua mobil sport-saloon dengan mesin bensin 6-silinder dan transmisi otomatis yang responsif telah membuat kami merasa begitu dihargai.
Dari semua pendekatan yang kami coba, mesin dan transmisi milik 340i terasa jauh lebih baik daripada XE S. Mesin Jaguar masih tetap berkarisma, dan bahkan di beberapa kesempatan punya taji mumpuni untuk menumpas rivalnya.
Sedangkan transmisinya, keduanya sama-sama menggunakan ZF 8-percepatan otomatis dengan torque converter—walau dipastikan pengaturan keduanya akan jauh berbeda. Kedua mobil berpindah rasio dengan pintar di mode manual, dan begitu cerdas di posisi 'D'. Keduanya bahkan membiarkan Anda untuk berpindah dua atau tiga rasio secara langsung saat melaju.
Namun mesin 6-silinder segaris BMW yang memiliki otot lebih kekar. Mulai dari putaran bawah hingga di atas 5.000 rpm, Anda tidak bisa menyangkal kalau mesin ini memiliki keunggulan besar. Semua torsi yang telah dihimpunnya di bawah 1.500 rpm—yang sangat berguna saat digunakan sehari-hari di dunia nyata—membuat mobil lebih gesit dibandingkan XE S di semua kondisi.
Mesin 340i mungkin saja menjadi daya tarik terbesar dari keseluruhan mobilnya. Begitu elastis, halus, dan mampu berteriak tinggi—semua hal terbaik yang pernah hadir dari mesin-mesin 6-silinder BMW sejak dahulu kala. Mesin ini pun ekonomis pula. Teknologi turbo modern saat ini lebih efisien dibandingkan supercharging, sehingga perbedaan antara kedua mobil begitu jelas di sektor ini. BMW 340i dengan mudah mencatat konsumsi bahan bakar di atas 10,6 kpl setelah berkendara seharian, sedangkan XE S justru bersusah payah menuju angka tersebut.
Tetapi mesin Jaguar V6 memiliki geraman lebih menggairahkan. Ada perbedaan performa, namun tak begitu kentara antara keduanya. Dengan suara siulan supercharger yang minim, mesin XE S menggeram keras dan merangsang semua indera Anda. Setelah seharian berada di balik kemudinya, Anda akan memaafkan ketidakefisienan mesinnya karena “jiwa” yang muncul dari kinerja 6 blok silindernya. BMW tetap berhak mendapatkan sanjungan, namun seharusnya mereka bisa membuatnya memiliki daya tarik lebih besar.

Di Jalur Pegunungan
Hingga saat ini, pengujian yang dihadapi oleh Jaguar cukup sulit. Kami pun terus menerus mengeksplorasi keduanya sebelum kehabisan jalur arteri, lalu menuju selatan melewati distrik Oberbayern dan melewati jalur-jalur berliku serta naik turun. Anda membutuhkan tikungan-tikungan, hairpin berkecepatan rendah, tikungan cepat yang mengalir naik turun, berikut gundukan serta jalanan yang berlobang untuk mengetahui karakter keduanya lebih dalam. Namlos Pass memiliki semua hal tersebut.
Setelah berjam-jam di sini, kami awalnya menyangka bahwa keduanya akan memberikan kejutan yang begitu tipis dari karakter pengendalian dan pengendaraannya. Namun ternyata hasilnya tak bisa dibilang mirip ataupun dekat. Salah satunya memiliki keakurakatan dan kesempurnaan saat bermanuver, berikut pengendaraan yang mantap sekaligus nyaman. Mobil ini pun terasa sporty di semua pergerakannya. Sedangkan lainnya terasa berat di roda depan, tidak lincah, namun begitu stabil di lintasan lurus.
Mobil “lainnya” tersebut adalah BMW, dan hal tersebut cukup mengejutkan kami. Estimasi awal menunjukkan bahwa mobil ini telah menjalani peningkatan level kedinamisan dari pendahulunya, yang notabene telah menempati posisi teratas.
Tetapi ada beberapa poin sebelum kami terlalu kritis terhadap BMW Seri-3 terbaru ini. Kami tahu, bahwa mesin berkapasitas besar dan roda berukuran besar memiliki pengendalian yang tak sebaik moncong lebih ringan dan ban lebih kecil. Kami juga tahu bahwa BMW modern saat ini begitu sensitif terhadap fitur-fitur opsionalnya. Model 340i yang ada di sini memiliki Variable Sports Steering yang kami benci sejak awal kehadirannya sebagai fitur opsional di Seri-3 terdahulu. Kami masih ajeg dengan pendapat itu, sehingga keputusan kami tetap bulat.
Selain itu, mobil uji BMW ini juga hadir dalam level terendah Sport. Pasar akan mendapatkan model 340i M Sport dengan velg dan ban yang berbeda, meskipun dipasang pada sasis dan adaptive dampers yang sama.
Problem terbesar 340i adalah kemudinya. Seperti sistem “aktif” rasio bervariasi lainnya, BMW mendesain mobil ini agar lebih lincah di kecepatan rendah dengan kemudi lebih tajam, dan terbalik ketika kecepatan semakin meningkat demi alasan stabilitas. Seperti yang telah kami uji di autobahn, sistem ini jempolan. Namun ketika di jalanan pegunungan yang berliku, mobil ini sulit untuk diprediksi tingkahnya. Anda tidak akan tahu berapa banyak input yang harus Anda berikan terhadap lingkar kemudi ini.
Dan tidak hanya itu kekurangan dari 340i. Respon balik dari kedua roda depan pun berkurang, namun Anda mendapatkan keakuratan berkat tambahan asistensi kemudi. Nah, tentang kemudi lagi, bukan? Namun ketika Anda mulai mengenal karakteristik roda depannya, adaptive dampers BMW mulai memberikan rasa percaya diri dari grip yang dihasilkannya. Sayangnya, 340i terasa seperti kurang diolah untuk hal ini; kurang seimbang, masih cenderung understeer, dan di roda belakangnya, mobil ini seolah kehilangan keajaiban yang dimiliki pendahulunya karena tak terhubung sebaik yang bisa diberikannya.
Jaguar justru memberikan kekontrasan begitu nyata terhadap problem BMW tersebut. Dari luar, mobil ini sama sekali tak menunjukkan kedinamisan berkendaranya. Tampilannya memang agresif, dengan velg 20-inci berdesain tajam dan menarik. Dan kombinasi antara suspensi dan kemudinya memberikan pengendalian yang mantap, konsisten, dan tentunya jauh lebih baik.
Mungkin keputusan yang saya tulis datang dari hasil berkendara di level dengan keahlian tinggi, serta kontrol stabilitas dimatikan. Di titik ini saya belum bisa memutuskan. Mobil ini telah dirancang berbasis semua kalkulasi rumit, alih-alih mengandalkan arahan respon konsumen ataupun aktivitas marketing. Semuanya menjadikan Jaguar menjadi sesuatu yang berharga dan sangat mengesankan.
Pemenangnya adalah...
Anda tidak perlu bertaruh, karena sejak awal pertarungan ini sudah berada di tangan XE. Boleh saja Anda berkata bahwa keputusan ini bukanlah yang paling penting—karena varian diesel 4-silinder Seri-3 terbaru akan hadir, dan akan menjadi penantang terkuat di pasar sedan kompak eksekutif di Eropa.
Kontes tersebut akan hadir, namun sesi pengujian saat ini, XE tidak memulainya dari luar lingkaran pertaruhan. Tidak seperti sebelumnya. Jaguar tidak hanya telah memenangkan pengujian ini, namun juga sebagai “driver's car”, XE S dengan tegas menempatkan batas antara dirinya dengan mobil sekelasnya—bahwa XE S telah memberikan tantangan berarti di level berbeda.
Jaguar XE pun juga terasa komplit. Seri-3 memang memiliki kabin lebih lapang, begitupun bagasinya, namun nyatanya keduanya tak berbeda jauh. Kualitas kabin Seri-3 sedikit lebih baik dibandingkan XE, tetapi kokpit Jaguar lebih kaya dan terasa lebih mewah. Jaguar menjadi mobil yang Anda inginkan untuk terus berada di dalamnya, sekaligus menjadi mobil yang ingin Anda nikmati.
Mobil ini memiliki kredibilitas, jiwa, kemudahan penggunaan, tampilan keren, dan superior dalam hal kedinamisan. Kehadiran XE tak bisa lebih mengesankan daripada ini.

Perbandingan Ford Focus ST2 vs Honda Civic Type R

Duet mobil cepat berpenggerak depan.
Perbandingan Ford Focus ST2 vs Honda Civic Type R
Perbandingan Ford Focus ST2 vs Honda Civic Type R - Terdapat tikungan di ujung trek lurus Bedford Autodrome’s East Circuit: tikungan kanan yang menyempit yang harus dilibas dengan apex ganda. Untuk menambah kesenangan di sini, Anda harus menyeimbangkan mobil begitu keluar dari tikungan sebelum memasuki tikungan tajam ke kiri.
Duet mobil cepat berpenggerak depan seperti dua banteng berebut posisi terdepan di tikungan ini.Tidak ada selain Caterham yang sanggup melahap tikungan dengan tingkat kepresisian tinggi. Dan disini pula perbedaan antara Honda Civic Type R dan Ford Focus ST akan kami ceritakan.
Mari mulai dengan Civic. Sebagai penantang baru Focus, Type R mengarungi kelas ini dengan kelembutan layaknya banteng menghadang matador. Dengan suspensi terkini, damper adaptif, dan differensial mekanik berpadu sangat pas dengan mesin 2.0 liter turbocharger 306 hp, membuatnya seperti terlepas dari kekangan saat melaju di sirkuit. Ubah ke mode R demi mengubah karakter suspensi, respon differensial, dan pedal gas, mobil ini mampu melewati tikungan sulit dengan tingkat ketajaman yang tepat, kontrol bodi jempolan, lalu kembali menghadirkan traksi ultra-lengket kembali setelahnya.

Lingkar kemudi memberikan bobot yang tepat bersamaan dengan bobot yang diterima oleh roda. Jika Anda memaksa untuk memecah traksi rodanya, cukup angkat pedal akselerator ketika mulai terasa gejala understeer, dan mobil akan lurus kembali tanpa mengalami momen lift-off oversteer sekalipun.

Perbandingan All new Toyota Fortuner Melawan All new Mitsubishi Pajero Sport

Mobil lawan mobil. Manakah yang terbaik, all new Toyota Fortuner atau all new Mitsubishi Pajero Sport?
Perbandingan All new Toyota Fortuner Melawan All new Mitsubishi Pajero Sport
Toyota Fortuner terbaru sudah diperkenalkan di Thailand dan Australia hari ini, Kamis (16/7). Di Thailand harga Toyota Fortuner dijual 1,199 juta hingga 1,599 juta Baht atau berkisar Rp 468 hingga Rp 625 juta. Di sisi lain, All new Mitsubishi Pajero Sport pun sudah diluncurkan di Thailand, Agustus 2015. Kedua produk ini akan bertarung di pasar SUV bertubuh besar di Indonesia. Menariknya, kedua produk ini pun segera diluncurkan dalam waktu berdekatan tahun 2016.

Fakta tersebut di atas membuat kami mengkomparasi keduanya. Tujuannya untuk memberi gambaran awal apa saja yang ditawarkan kedua SUV itu kepada konsumen di Indonesia. Nah, mampukah all new Toyota Fortuner mempertahankan reputasinya saat digempur oleh all new Mitsubishi Pajero Sport?

Eksterior
Kami mulai dari eksterior. Di sektor eksterior, All new Toyota Fortuner memiliki bentuk fascia depan yang benar-benar berbeda dari pendahulunya. Dari segi pemilihan desain, kami lebih menyukai bentuk baru Fortuner. Tidak hanya terlihat lebih menarik.
All new Toyota Fortuner versi Indonesia akan memakai jejeran lampu baru, desain grille atas dan bawah baru. Fortuner terbaru juga sudah memakai LED daytime dan Bi-Beam LED untuk varian tertingginya. Tipe terendah memakai Bi-proyektor.
Dari desain samping, all new Toyota Fortuner memiliki garis pinggang tinggi tepat di belakang pilar C. Floating roof design pun dipilih sebagai pelengkap aksen estetikanya. Terdapat pula pijakan kaki guna memudahkan akses masuk dan keluar penumpang.
Di bagian belakang. All new Toyota Fortuner punya roof spoiler dilengkapi LED stop lamp. Garis krom tebal diapit lampu belakang serta logo Toyota berada di tengah. Tampilan buritan ini masih terlihat jejak Toyota Fortuner generasi sebelumnya. Overall, kami juga menyukainya.
Di sektor kaki-kaki, Toyota Fortuner terbaru memakai velg alloy diamond-cut berukuran 18 inci dengan ban 265/60. Di gambar yang kami lampirkan, bisa Anda lihat pula tombol pembuka pintu bagasi (bagian belakang mobil). Artinya, SUV menawan ini memiliki electric tailgate layaknya mobil-mobil mewah masa kini. Namun, jangan bergembira dahulu, fitur ini hanya tersedia pada varian tertinggi saja.
SUV besar generasi terbaru milik Toyota ini, akan dijual dalam enam pilihan warna, yakni White Pearl, Silver, Gray, Atitude Black, Nebula Blue dan Phantom Brown.
All new Mitsubishi Pajero memakai fascia depan terbaru yang disebut ‘Dynamic Shield’. Tampilan dramatis grille tersebut dipermanis dengan lapisan-lapisan krom di front bumper, radiator grille xeganonal, dan lampu depan menyipit disertai lampu siang hari LED.
Tampilan samping tampil unik dengan kehadiran garis pinggang “menggelembung” tepat setelah pilar C. Di bagian belakang, terlihat lampu belakang dengan desain vertikal. Deretan lampu ini terinspirasi dari GR-HEV concept yang pertama kali muncil di Geneva motor Show 2013.
Dari samping, All new Mitsubishi Pajero Sport memiliki fender besar, garis pinggang tinggi dan semacam coakan di bodi untuk keperluan aerodinamika. Sama seperti Fortuner, Pajero Sport terbru memakai side step.

Interior
DI dalam kabin, nuansa interior milik L200 kental terasa. Jok berlapis kulit memberi kesan mewah, begitu pula aksen trim perak dan sistem infotainment. Bagian tengah dashboard dibalur hitam glossyAll new Mitsubishi Pajero Sport.
Beralih pada Fortuner. Di bagian tengah dashboard, tepatnya di bawah kisi-kisi AC, terdapat head unit berlayar sentuh +/- delapan inci diapit oleh bingkai tebal berlapis kulit di sisi kanan dan kiri. Ruang tuas transmisi dikelilingi oleh frame kayu sintetis (plastik) senada dengan warna trim.
Lingkar kemudinya diberikan beragam pengontrol. Bisa dilihat pula kehadiran paddle shift di balik kemudi, lalu ada pula pengatur audio, MID, hingga telepon. Dari segi fitur standar, mobil ini dibekali dengan VSC, traction control dan hill-start assist, dan power tailgate.  Tampak pula digital climate control, dan kluster panel instrumen serupa dengan milik Toyota Camry dilengkapi layar multi-info besar.  

Komparasi Dimensi
Beralih ke dimensi. All new Toyota Fortuner memiliki panjang 4.795 mm, lebar 1.855 mm, dan tinggi 1.835 mm. Sementara All new Mitsubishi Pajero Sport memiliki panjang 4.785 mm, lebar 1.815 mm, dan tinggi 1.805 mm. Dari dimensi, terbukti All new Toyota Fortuner lebih panjang, lebar, dan tinggi dari Pajero Sport terbaru. Pajero Sport terbaru memiliki sumbu roda lebih panjang, dan ground clearance lebih tinggi pula.
All new Toyota Fortuner
All new  Mitsubishi Pajero Sport
Panjang: 4,795 mm
4.785 mm
Lebar: 1,855 mm
1.815 mm
Tinggi: 1,835 mm
1.805 mm
Sumbu roda: 2,750 mm
2.800 mm
Ground Clearance: 193 mm
218 mm
 

Komparasi Mesin
All new Toyota Fortuner akan dijual dalam pilihan mesin diesel 2,4 tipe GD 4x2 bertransmisi manual 6 percepatan. Lalu 2,4 V berpenggerak 4x2 dengan pilihan transmisi otomatis 6 percepatan. Pilihan selanjutnya adalah 2,8 V 4x2 6AT, 2,8 V 4x4 6AT, dan mesin bensin 2,7 V 4x2 bertransmisi otomatis 6 percepatan.
Mesin diesel: 2GD-FTV empat silinder, 2,4 liter, 16 valve, bertenaga puncak 150 PS @ 3.400 rpm dengan torsi 400 Nm pada 1.600-2.000 rpm. Mesin diesel 1GD-FTV, 16 valve, 2,8 liter bertenaga maksimal 177 hp pada 3.400 rpm dan torsi maksimal 450 Nm mulai 1.600-2.400 rpm. Pilihan mesin ketiga adalah 2,7 liter bensin bertenaga maksimal 166 PS pada 5.200 rpm dengan torsi 245 Nm pada 4.000 rpm.
Mitsubishi Pajero Sport terabru memakai mesin 2,4 liter MIVEC turbodiesel disandingkan dengan transmisi otomatis 8 percepatan khusus dicipatakan untuk Pajero Sport terbaru. Tenaga sebesar 154 PS dengan torsi 380 Nm, dan tersedia pula pilihan mesin bertenaga 181 PS dengan torsi 430 Nm. Urusan tenaga mesin diesel, All new Pajero Sport unggul dari Fortuner. All new Pajero Sport tidak dijual dalam pilihan mesin bensin.
Komparasi Mesin dan Girboks
All new Toyota FortunerMesin All new Pajero Sport
Tenaga: 150 PS/148 hp @ 3.400 rpm dan
177 PS/161 hp @ 3.400 rpm 
Tenaga: 154 PS dan
181 PS @ 3.500 rpm
Torsi: 400 Nm @ 1.600 – 2.000 rpm
460 Nm @ 1.600-2.400 rpm
Torsi: 380 Nm dan
430 Nm @ 2.500 rpm
Transmisi: 6- Speed8-Speed
 

Fitur-Fitur
Kedua SUV ini mengusung fitur-fitur menarik. Sebut saja jok kulit, paddle shift, lingkar kemudi multi fungsi, AC digital dengan climate zone. Fortuner memiliki penyesuai jok delapan arah dan glovebox berpendingin, ventilasi AC bagi penumpang belakang, Electrically adjustable door mirrors with power folding function, cruise control dan tombol start stop.
Mitsubishi Pajero Sport terbaru pun memakai Dual zone auto climate control Powered driver seat dan  4-spoke steering wheel that is 4-way adjustable.
All new Toyota FortunerAll new Mitsubishi Pajero Sport
Rem: Cakram (depan dan belakang)Cakram (depan dan belakang)
Ban 265.60 R18, velg alloyR 18, velg alloy
Perangkat keselamatanPerangkat Keselamatan
Dual front airbags7 airbag
Side and Curtain airbags with a driver knee airbag
ABS with EBD and Brake AssistABS + EBD
ESC and TCSForward collision mitigation;
TSC (Tractor Sway Control)Multi-around mirror with feeds from 4 cameras;
Hill Start AssistBlind Spot Warning;
DAC (Downhill Assist Control)Hill start Assist
Reverse camera with parking sensorsUltra sonic misacceleration mitigation system
Kesimpulan
All new Mitsubishi Pajero Sport unggul dalam hal tenaga dan torsi, All new Toyota Fortuner lebih unggul dalam hal dimensi, dan memiliki fitur-fitur lengkap. Tentu pertarungan selanjutnya beralih ke ranah harga jual. SUV dengan harga lebih murah dengan fitur bersaing, sudah pasti akan dapat menyita perhatian konsumen.
Nah, sanggupkah Toyota menempatkan Harga all new Toyota Fortuner lebih murah dari all new Mitsubishi Pajero Sport, atau sebaliknya? Mari kita tunggu jawabannya tahun 2016, ketika kedua SUV ini benar-benar diluncurkan di pasar domestik.

All new Mitsubishi Pajero Sport

So Good
- Mewah - Torsi - Pengendalian
No Good
- Mesin tidak berubah - Peredaman
All New Mitsubishi Pajero Sport
Kami menguji All new Mitsubishi Pajero Sport, penantang All new Toyota Fortuner.

Meski belum diluncurkan secara resmi, namun PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) sudah menyelenggarakan sesi tes drive perdana bagi komunitas dan juga jurnalis nasional. Bertempat di Segarra, Ancol, Jakarta Utara (20/1/2016) Autocar Indonesia juga berkesempatan untuk menguji performa dan keandalan dari SUV Mitsubishi ini.
Meski rute yang disediakan cukup singkat namun kami sudah bisa merasakan seperti apa perubahan dan revisi pada mobil keluarga yang menjadi tulang punggung penjualan Mitsubishi di sektor kendaraan penumpang ini.
Ada tiga model yang disediakan oleh KTB, Dakar 4x2, Exceed 4x2 dan Dakar 4x4. Karena kami sudah mencoba varian 4x4 dengan medan lebih ekstrim di Jepang beberapa waktu silam, maka fokusnya pada Dakar 4x2 dan Exceed 4x2 saja.

Sebagai informasi untuk tampilan luar pembeda antara Dakar dan Exceed adalah pada bagian velg, jika Dakar mengadopsi velg 18 inci dengan dual tone, pada Exceed masih mengandalkan velg 17 inci dengan desain yang tidak jauh berbeda dengan Pajero Sport lama.
Masuk ke dalam kabin, baru kesan mewah Dakar lebih mencolok jika dibandingkan dengan Exceed. Dakar telah dilengkapi dengan sunroof sementara Exceed tidak. Jok kulit berwarna hitam tersedia pada Dakar sementara untuk Exceed masih mengandalkan jok berbahan fabric.
Perbedaan yang sangat signifikan ada dibalik bonnetnya. Karena untuk Dakar Mitsubishi sudah membekalinya dengan mesin baru 4N15 serta transmisi 8-speed yang juga baru. Sedangkan untuk Exceed KTB masih percaya dengan mesin lama 4D56 serta transmisi lama.
Saat mencoba mesin baru yaitu mesin diesel DOHC MIVEC 16v yang telah dilengkapi dengan Variable Geometric Turbocharger tersebut mampu mengeluarkan tenaga sebesar 181 ps dengan torsi 430 Nm. Tenaganya terasa linear saat diuji dengan kecepatan rendah, namun begitu pedal gas diinjak lebih dalam respon mesin langsung seketika bertenaga tanpa terasa adanya perpindahan gear yang mengganggu.

Transmisi 8-speed baru membuat putaran mesin lebih rendah untuk mencapai efisiensi yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Namun yang paling kentara adalah pada peredaman suspensi pada Pajero Sport terbaru ini. Sasis yang direvisi dengan racikan suspensi baru membuat mobil ini terasa jauh lebih lembut dari yang lama namun saat diajak untuk bermanuver mobil ini tetap nyaman dan stabil berkat adanya fitur stabilitas yang disediakan sebagai fitur standar.
Selain itu juga kekedapan kabin mendapat perbaikan sehingga kini suara mesin dapat direduksi sehingga sangat minim masuk ke dalam kabin.
Untuk varian Exceed dari sisi performa mesin tidak ada yang berubah signifikan karena masih mengandalkan mesin dan transmisi lama. Namun untuk sisi suspensi dan kabin sama seperti Dakar dengan peredaman yang lebih lembut dari generasi sebelumnya. Untuk harga dan spesifikasi lengkap baru akan diumumkan oleh KTB pada peluncuran resminya pada tanggal 29/1 mendatang.